Mengenal Tahi Lalat & Cara Menghilangkan Tahi Lalat Dengan Cepat

Tahi lalat bukanlah suatu gejala penyakit yang tertentu. Meski begitu, tahi lalat mempunyai ciri ciri yang khas, diantaranya :

• Tahi lalat cenderung berwarna coklat an hitam. Namun, ada pada beberapa kasus, tahi lalat memiliki warna menyerupai warna kulit.
• Tahi lalat lazimnya berbentuk oval atau bulat, walaupun pada beberapa kasus, tahi lalat ada yang berbentuk bintik hitam dan tidak sampai berbenjol.
• Pada saat diraba, tahi lalat memiliki tekstur terkadang halus, rata, kasar, atau menonjol.
• Ukuran normal tahi lalat lazimnya tidak sampai 6 mm. 
• Tahi lalat bisa muncul di seluruh tubuh.

Tahi lalat bisa muncul karena sel-sel penghasil zat warna kulit atau yang disebut melanosit muda bermutasi tumbuh berkelompok. Mutasi ini di pengaruhi oleh genetic dan sinar matahari. 

Baca juga: Menghilangkan Masalah Hyperpigmentasi dengan PicoWay®

Tahi lalat sejatinya normal dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Sekalipun tidak berbahaya, beberapa orang merasa tidak percaya diri jika mempunyai tahi lalat karena alasan mengganggu penampilan. Selain itu, terkadang keberadaan tahi lalat bisa mengganggu keleluasaan, misal untuk tahi lalat yang tumbuh di tubuh, ketika kita akan menggunakan pakaian dapat tersangkut. Atau ketika tahi lalat tumbuh di wajah atau rambut, akan menyulitkan untuk bercukur dan menyisir.

image source: reddit.com

Perhatikan pula ABCDE tahi lalat 

• Asymmetry: bila tahi lalat ditarik garis imajiner kanan dan kiri kanan kiri sama, artinya aman.
• Border : bila batas tahi lalat jelas, maka aman.
• Color : bila warna tahi lalat hanya satu atau dua warna seperti coklat dan kehitaman menandakan bahwa tahi lalat aman, bila ada warna lain misalnya merah, kebiruan dan mudah berdarah maka kita perlu waspada
• Diameter : bila diameter kurang atau sama dengan 5 mm, bisa dikatakan aman, namun bila lebih dari 5 mm maka perlu waspada
• Evolution : bila perubahan tahi lalat cepat membesar atau berubah warna maka perlu berhati-hati

bila dari kriteria diatas ada yang tidak sesuai sebaiknya segera konsultasi dan periksakan diri kamu ke dokter spesialis kulit.

Kemunculan tahi lalat sebenarnya tidak perlu sampai ke tindakan medis, kamu cukup observasi dengan melakukan dokumentasi foto pada tahi lalat, bila terjadi tanda-tanda seperti disebutkan di atas (ABCDE), segera lakukan konsultasi ke dokter. Dokter kulit akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan dermoskopi.

Pengobatan dilakukan ketika tahi lalat dirasa mengganggu penampilan, rasa percaya diri, kenyamanan, teriritasi atau kemunculannya menimbulkan kanker.

Kemunculan tahi lalat mungkin mengganggu penampilan atau menurunkan kepercayaan diri. Cara menghilangkan tahi lalat di wajah dengan cepat namun sementara yaitu bisa disamarkan dengan menggunakan make up di bagian tersebut. Jika tahi lalat dirasa mengganggu dan tidak bisa disamarkan hanya dengan make up, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk menghilangkan tahi lalat sesuai dengan jenis tahi lalat, diantaranya : 

• Operasi bedah kecil

Untuk prosedur ini, dokter kulit dapat mengangkat tahi lalat sampai dasar tahi lalat. sehingga diharapkan tidak timbul kembali,  kemudian menutup luka tersebut menggunakan teknik bedah listrik atau bila perlu dilakukan penjahitan agar luka tertutup dengan baik.

Tindakan menghancurkan tahi lalat dengan menggunakan bedah listrik, bedah beku, dermabrasi, atau laser tidak disarankan untuk pengobatan tahi lalat, karena tindakan ini dapat merusak jaringan tahi lalat bila akan dilakukan pemeriksaan histopatologi, serta hasil dari tindakan ini tidak dapat diprediksi yang di kemudian hari dapat menyebabkan tahi lalat timbul kembali dengan penampakan yang mengkhawatirkan. 

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar kondisi tahi lalat, silakan tanya dokter disini ya!

• Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Moles - Symptoms and Causes
• Healthline. Diakses pada 2021. What Are Skin Moles?
• Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Moles: What They Are, Causes, Types & Examination
• National Cancer Institute. Diakses pada 2022. Common Moles, Dysplactic Nevi, and Risk of Melanoma