Sekilas Tentang Keloid

Menurut para peneliti di Rumah Sakit Henry Ford di Detroid telah mengidentifikasi bahwa genetik memiliki peran biologis yang signifikan dalam perkembangan keloid. Faktor ras juga dapat memengaruhi pertumbuhan keloid, diketahui bahwa keloid cenderung ditemukan 5-15 kali lebih banyak pada kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih, dengan perkiraan 15-20% pada ras kulit hitam, Asia, dan Hispanik. Selain itu, faktor hormonal diduga memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan keloid, seperti pada remaja yang sedang mengalami masa pubertas dan Ibu hamil.

Suntik keloid secara intralesi merupakan teknik penyuntikan obat ke dalam kulit yang mengalami keloid. Penyuntikan ini bertujuan untuk mengurangi ukuran keloid. Frekuensi penyuntikan keloid bervariasi, umumnya 2 kali dalam seminggu hingga interval 6 minggu antara sesi pengobatan. 

Steroid merupakan obat yang paling umum digunakan untuk suntik keloid, jenis steroid yang paling sering digunakan yaitu Triamcinolone acetonide. Untuk memberikan hasil yang lebih optimal biasanya Triamcinolone acetonide dikombinasikan dengan jenis obat lain seperti 5-fluorouracil dan bleomycin.

Perawatan suntik keloid dapat dilakukan oleh semua orang yang memiliki bekas luka keloid baik di bagian wajah maupun tubuh dengan kondisi luka pada kulit yang sudah sembuh.

Sebelum melakukan suntik, Dokter akan membersihkan area yang akan disuntik menggunakan antiseptik. Prosedur ini hanya memakan waktu sekitar 15 menit dan tidak memerlukan anestesi. 

Setelah area keloid dibersihkan, obat kortikosteroid langsung disuntikkan melalui jarum halus oleh Dokter kedalam benjolan keloid sehingga dapat membantu mengurangi ukuran keloid, serta akan mengurangi pembengkakan, kemerahan, gatal, atau nyeri. Steroid dapat memutus ikatan antara serat kolagen dan mengurangi jumlah jaringan parut di bawah kulit. Setelah proses suntik keloid, kamu disarankan untuk memijat bekas luka secara lembut agar obat bereaksi secara baik pada luka.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Bekas Luka

Walaupun relatif aman dilakukan, tapi setiap perawatan berkemungkinan memiliki risiko efek samping. Berikut efek samping yang bisa saja terjadi setelah suntik keloid, yaitu:

• Perubahan pigmentasi kulit
• Telangiektasis yaitu pembesaran pembuluh darah di permukaan kulit
• Penipisan dan kerusakan jaringan kulit
• Pendarahan hingga infeksi
• Sindrom cushing yang diakibatkan penyuntikan hormon kortisol terlalu berlebih

Setelah selesai melakukan pengobatan suntik keloid, melindungi area kulit yang dilakukan penyuntikan dari paparan sinar matahari secara langsung. Hindari area kulit dari gesekan agar tidak memperburuk kondisi dan memaksimalkan hasil perawatan.

Hasil dari keberhasilan suntik keloid bervariasi, pada 3 kali penyuntikan umumnya dapat terlihat terdapat perbaikan dari keloid yang lebih merata dan melunak. Umumnya rata-rata pengobatan 4-6 kali penyuntikan.

Kelebihan Suntik Keloid:

• Pengobatan aman dan mudah
• Harga tidak begitu mahal

Kekurangan Suntik Keloid:

• Pengobatan dilakukan dengan cara bertahap, karena keloid tidak langsung hilang

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar Suntik Keloid, silakan tanya dokter disini ya!

• Henry Ford Health System. "Gene may open door for improved keloid, scar treatment." ScienceDaily. ScienceDaily, 23 January 2015.
• NYU Langone Health, 2021. Medical Treatment for Scars & Keloids
• Coppola M.M., et al. (2018). Triamcinolone Acetonide Intralesional Injection for the Treatment of Keloid Scars: Patient Selection and Perspectives. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology.
• Huu ND, Huu SN , Thi XL, Van TN, Minh PPT, Minh TT, dkk. Successful Treatment of Intralesional Triamcilonon Acetonide Injection in Keloid Patients. Open Access Maced J Med Sci. 2019 Jan 30; 7(2):275-8.